jeritan kaum hawa USA "amerika"


WARTAWATI AS : WAHAI MUSLIMAH.. DUNIA BUTUH KALIAN - Ditengah serangan Israel ke Libanon Aku menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian (para muslimah). Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.

Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita. Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.

Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami (perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.

Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet jet tempur atau tank-tank buatan Amerika. Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghindar dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka. Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.






Karena begitu kalian mengkonsumsi racun racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.
Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga. Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia. Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.

Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.

Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu. Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih seksi daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah misteri dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.

Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.

Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga. Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.

Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.

Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah!

Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.

Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita. Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.

Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.

Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai. Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.

Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa. Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.

Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang. Keluarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian. Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah!

Joanna Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu


dikutip dari : wartawan perempuan amerika 
http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839

tryout at surabaya

hai bloggers , apa kabar ? hehehe lama tak jumpa , kini aku sedang berada di surabaya tryout untuk basket . pastinya seru dan lawannya sangat menantang hehe :D ngomong - ngomong soal tryout , sekarang aku sudah di hari ke-2 hmm susah senang di lakukan bersama . timku adalah tim yang solid menurutku , kenapa ? karena dari sd , smp aku tidak pernah sedekat ini dengan teman-temanku . berawal di hari senin kemarin aku berangkat jam 7 pagi . janjiannya sih ontime eh ternyata tidak juga :D namanya juga orang indonesia.. ngaret aja sukanya.. aku berangkat dengan menggunakan celana jeans dan jaket pakai tas 1 dan itupun aku mencoba mengisinya secukupnya buat 5 hari disini.. pada saat jam 10 aku baru berangkat . naik bis kota , desak-desakan pula :D tapi sensasinya hahaha ketemu orang-orang aneh di bis..

selamat siang bloggers

selamat siang para bloggers , apa kabar ? sudah lama aku tak mengunjungimu hehehe :) maaf maklum akhir-akhir ini aku sibuk , bukannya sok sibuk tapi emang bener-bener banyak kegiatan . Kadang aku juga kecapekan sampai rasanya mau pingsan . Tapi semua itu tak mengubah niatku untuk tetap selalu bekerja keras . Sloganku "urip pisan og loyo , gak guna bro..!" kita sebagai anak muda harusnya sadar , bahwa kita harus selalu tetap bersemangat . kalian tau kenapa ? karena jika kita sudah tua nanti kita akan kepikiran sendiri seperti pepatah jawa mengatakan "getun tibo ngguri" hahaha :) bukannya sok menggurui tapi itu emang nyata dan aku tak main-main dengan semua ini .

Seperti biasa kegiatanku dari dulu smp hingga sekarang aku beranjak sma aku suka sekali dengan olahraga basket . Tak tau kenapa , meskipun latihannya sangat berat sekali , tapi jika dijalani dengan senang , suka , enjoy , entah itu latihan sekeras apapun pasti tetap have fun aja :)

di sma aku semakin banyak mengenal tentang diriku , aku kadang bingung dan mencari - cari siapa diriku sebenarnya . aku ingin sekali bisa mengembangkan potensiku , tetapi aku juga tidak ingin di akademik nilai aku turun . dengan sekarang aku masih kelas 1 sma pastinya itu adalah labil-labilnya remaja sekarang /. dan hingga sekarang aku masih tetap mencari tau siapa diriku sebenarnya . hai para bloggers :) udah dulu ya , aku mau pulang sekolah dulu . lain kali aku lanjut thanks daaaa ;)

Bule Di Smansa



kali ini info dari smansa tuban , haha ya itulah sekolah di mana aku di tempa ..
ngomong - ngomong soal belajar , sekolahku mendatangkan seorang bule dari Inggris dan Amerika "NEW YORK" yang bernama MR. Stuart and MR. Dean ya agak membosankan sih , karena saat pelajaran kadang mereka tak tau omongan kita & kita pun kadang juga ada yang nggak tau omongan mereka kalo udah ngomong cepet hahaha ..
tetapi asyik juga sih , dari situ kami anak - anak SMAN 1 Tuban jadi tahu bagaimana perbedaan bhs inggris dari asli Amerika "New York" and Inggris , ternyata memang sangat berbeda .. apalagi dengan bhs inggris yang biasanya di ajarkan guru kami di sekolah biasanya . menurut mereka orang Indonesia "jika menggunakan bhs inggris itu terlalu formal" pungkasnya .
dengan lantangnya awal perkenalan yang bisa mereka bicarakan saat pelajaran adalah "TIDAK BAGUS" hahaha semua teman - temanku tertawa , tapi semua itu membuatku belajar kalo kita juga sudah banyak belajar dari mereka , dan mereka pun banyak belajar dari kami tentunya haha .
intinya semua ada timbal baliknya lah . besok sabtu si Mr. Stuart akan pergi ke surabaya dan tidak mengajar di sekolah kami lagi . saat pelajaran selesai si Stuart dengan sedih mengatakan "i'm so sad , because I was not teaching this class again later . huhu Tidak Bagus" teman - temanku tertawa sambil sedih , akhirnya kami di ajak foto sama si bule hahaha ini contohnya :
haha kenapa aku jadi kelihatan hitam ? wah suram nih kameranya .___.

inspiration

http://www.wieistmeineip.de/

sisi lain khidupan pengemis ibukota

1315061485996927095
Ratapan Pak Sabri di Subuh Hari…..
Saya terbangun di waktu subuh setelah hari kemarin yang melelahkan, melangkahkan kaki dengan malas menuju kamar mandi…. belum tiba di kamar mandi saya melewati sebuah ruangan yang sejuk, yang dialasi karpet berwarna hijau daun, saya melihat pak sabri disitu bersimpuh…sedang berdo’a…
dengan jelas dapat saya dengan isi do’a-do’a beliau…
Ya Allah….ampuni dosaku…
ampuni segala kesalahanku…
tahun demi tahun telah hamba lewati dengan mecari belas kasihan orang lain…
hari demi hari aku lewati dengan berpura-pura….
detik demi detik hati ini selalu menangis karena harus mendustai istri tercinta ya allah…
hamba bukan orang baik….
hamba mengais rezeki bukan dengan jalan yang Engkau tunjukan…
sesungguhnya hamba malu pada diri sendiri, malu kepada istri, malu kepada anak-anak hamba…
namun apa daya ya Allah…asa sudah hilang, arang sudah patah, semangat sudah raib….
bertahun-tahun hamba meratapi nasib menjadi seorang pengemis…namun hamba bersyukur atas hasil yang hamba dapat….
ya Allah…..tunjukan jalan yang lurus jika memang pekerjaan hamba ini nista…
berikan jalan yang benar jika pekerjaan hamba ini hina ….
–terdengar isak tangis pak Sabri—-
ya Allah ..(sembari menangis)….hamba ini hina… hamba ini nista…hamba ini pemalas…hamba ini kotor ya Allah…
jangan Engkau biarkan hamba tenggelam dalam kenistaan pengemis ya Allah….
jangan Engkau benamkan semangat hidup hamba di jalanan terus menerus ….
hamba lelah ya Allah….
ingin hamba memiliki pekerjaan seperti lelaki lainnya …namun apa daya….hamba sudah renta ya Allah….
ya Allah bagaimana cara menyampaikan kepada istri hamba apa yang sebenarnya hamba lakukan selama ini…
hamba tidak kuasa melihatnya bersedih…..
tidak tega melihatnya kecewa….
tidak punya nyali melihatnya murka….
hamba begitu mencintainya…hingga mengemispun hamba lakukan demi melihatnya bahagia….
ya Allah…..bila sampai waktu hamba….mohon jaga istri hamba….sayangi dia dan kasihi dia ya Allah…..
juga kepada anak-anaku ya Allah, jauh dilubuk hati hamba….rindu kepada mereka….izinkanlah hamba untuk bertemu ya Allah….meski untuk kali terakhir…..
ya Allah —-tangis nya semakin menjadi —- …..
hamba takut bila hamba harus mati sebagai pengemis….
hamba gentar bila harus meninggalkan dunia ini sebagai lelaki nista…..
panjangkanlah umur hamba, agar hamba tidak mati dalam kekotoran….
sehatkanlah jasamani hamba agar hamba dapat merubah nasib….
Ya Allah…..Amiin…
—sayapun mengamini dalam hati—
Buru-buru saya pura-pura tidak tahu dan kembali ke kamar, setelah saya dengan pak Sabri menutup pintu kamarnya, baru saya beranikan diri ke kamar mandi, mandi kemudian mengambil air Wudhu dan shalat subuh di mushalla tersebut.
dalam do’a saya teringat do’a-do’a pak Sabri yang begitu dalam meratapi hidupnya yang penuh rahasia…dapat saya rasakan kepedihan hatinya, semua yang ia miliki ini adalah hasil mengemis, dan sepertinya dia tidak bisa menikmatinya tanpa harus meratapi jerih payahnya tersebut setiap pagi…. sepertinya tidak ada rasa bangga memiliki rumah bagus dan kendaraan pribadi….tak pernah tampak di wajahnya keceriaan….yang ada hanya lelah dan letih.
setelah shalat subuh saya terperanjat karena ibu Julaiha sudah menunggu saya di depan pintu mushalla…
“nak Jenal…mau ibu bikinkan kopi?” beliau bertanya….
“bo boleh bu kalau tidak merepotkan?” saya pun menjawab terbata, memang saya ingin sekali minum kopi pagi itu…setelah tidur yang sangat-sangat nyenyak saya rasa saya membutuhkan secangkir kopi panas.
“yuukk ikut ibu ke dapur…kita ngobrol-ngobrol sambil minum kopi di halaman belakang…” ibu Julaiha mengajak saya
“baik bu..” lalu saya mengikuti ibu Julaiha dari bekalang menuju dapur…dalam pikiran saya hanya ada secangkir kopi panas ….
Sambil mengaduk kopi dalam cangkir….ibu Julaiha bertanya pada saya
“Nak Jenal tadi sedang apa? kok tertegun lama sekali di pintu musholla?” duaaarr..hati saya seperti pecahhh di sambar petir …
“duuhhh ketahuan …saya menguping si bapak” dalam hati saya bergumam….
“nak Jenal ….kita duduk di bangku taman belakang yuuk…ada yang ingin ibu bicarakan…” beliau mengajak saya lagi…
“mari buu….” saya menjawab sembari mengikutinya ke taman belakang….
taman belakang rumah ini tidak begitu luas, ada sebuah kolam ikan menempel dengan tembok pembatas dan dihiasi berbagai macam tanaman hias…bunga-bungaan dalam pot pun ada… di sudut taman terdapat sebuah pohon rambutan yang cukup rindang yang dapat menaungi di siang hari…wah sungguh taman mungil yang bagus.
“mari duduk nak Jenal…” ibu Julaiha mempersilahkan..
“terima kasih bu…” saya menjawab….
“nah mari kopinya …..” beliau menyuguhkan pada saya…
“terima kasih bu…, waahh pasti mantap nih kopinya…” saya menjawab sambil tersenyum.
“nak Jenal…tadi dengar do’a bapak ? ” ibu Julaiha langsung menembak….
“ii iiyya buu saya dengar …” saya tertunduk…
“ndak apa-apa….ibu juga mendengarnya hampir setiap pagi….” wah ibu ternyata tau pekerjaan si bapak ….wah dua-duanya bermain sandiwara …si bapak tidak jujur, si ibu pura-pura tidak tahu….klop kalau begini….tinggal tunggu bom waktu meledak saja batin saya.
“jadi ibu tahu selama ini apa pekerjaan bapak?” saya pun langsung menembaknya..
“iya nak Jenal…..ibu tau, tapi ibu diam saja, karena ibu tahu bapak tidak ingin melihat ibu bersedih….ibu pura-pura tidak tahu selama ini karena ibu juga tidak ingin melihat bapak bingung harus bagaimana membina rumah tangga….” si ibu terdiam……
“awalnya ibu sangat-sangat maluuu nak Jenal…tapi mau bagaimana lagi…bapak sudah terlanjur jadi pengemis, dan ibu sudah sangat menikmati kehidupan yang sekarang….terkadang kalau bapak lagi mengemis ibu suka menangiiss meratapi si bapak…kasihan diaa ” si ibu mulai terisak….
saya tidak dapat berbuat banyak, jadi saya cuma bisa berkata…
“sudah buu jangan dipikirkan…..bapak juga sudah cukup lelah berkeliling Jakarta minta belas kasihan..” saya berusaha menenangkan.
“iya Nak Jenal, ibu pikir bapak pasti lelah sekali,, seharian berjalan kaki mengais-ngais belas ka………” ucapan ibu Julaiha terhenti……
Bersambung…….

Solidaritas Iman VS Solidaritas Kemanusiaan

Kematian Osama Bin Laden, Umar Patek, Imam Samudera, dan tokoh-tokoh radikal lainnya disikapi beragam oleh masyarakat  Indonesia (mungkin juga masyarakat dunia).  Ada yang bersyukur, ada yang bersedih, ada juga yang menunjukkan reaksi ketakutan. Mereka yang bersyukur, melihat kematian para tokoh tersebut sebagai proses akhir radikalisme agama,dan berharap ada proses baru ‘pensucian’ nilai-nilai kedamaian dalam Islam. Mereka yang bersedih, melihat kematian tersebut sebagai
kematian seorang pahlawan yang berani melawan hegemoni Amerika.

Reaksi keras terhadap prosesi pepenenggelaman jenazah Osama, menyemutnya massa pada pemakaman Imam Samudera, dan lainnya membuat heran kelompok pertama yang saya sebutkan tadi.  Sedangkan kelompok terakhir, dihantui ketakutan akan isu balas dendam  dari pengikut para
 tokoh yang sering diklaim teroris itu.
Hal sama juga terjadi dalam prosesi sidang pengadilan para tokoh garis keras di Indonesia.  Sidang  Abu Bakar Ba’asyir, sidang Habib Rizieq,  juga sidang Cikeusik adalah contoh kecil yang kita saksikan.  Puluhan bahkan ratusan massa selalu ramai mengawal sidang-sidang tersebut. Dalam sidang Cikeusik ke dua pada Selasa (2/5) lalu saya berkesempatan ‘ngobrol’ dengan beberapa orang yang setia mengawal sidang tersebut.

Termasuk dengan anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) yang juga setia mengawal para terdakwa kasus-kasus kekerasan atasnama agama itu. Mereka yang datang pada sidang Cikeusik yang digelar di Pengadilan Serang itu mayoritas adalah para santri dari daerah selatan Banten.  Wilayah yang cukup jauh dari Kota Serang.  Kebanyakan berseragam koko,  dan sarung.  Di saku koko mereka tertera nama-nama kelompok pengajian tertentu. Bahkan dalam sidang pertama kasus ini, ada juga yang
berseragam  Jamaah Ansharut Tauhid.  Sayang  tak sempat ditanya dari mana mereka berasal.  Para Pembela yang hadir juga datang dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan konon ada yang dari Kalimantan.
Jaringan TPM memang telah ada di hampir semua daerah di Nusantara. Kita tahu, para santri dan pengacara itu datang bukan tanpa biaya. Dan saya yang juga pernah merasakan pendidikan pesantren juga tahu sebatas mana akomodasi yang dimiliki seorang santri. Seorang kawan yang kebetulan ikut membantu TPM, ketika ditanya tentang sumber akomodasi  yang mereka peroleh, dengan meyakinkan berkata, “ Ini lillahi ta’ala bro. Demi membela aqidah. Yang menanggung akomodasinya TPM Serang. Kalo sumber dananya, saya tak tahu,” ujarnya, seraya mengungkap, bahwa ia kini bertugas di Jakarta.

 Ya aku paham, solidaritas keimanan kadang mengabaikan beban-beban materil.  Ada doktrin sedekah dan pengorbanan demi agama, yang membuat beban akomodasi dan transportasi
menjadi ringan. Solidaritas keimanan pulalah yang membuat seorang temanku di
Karawang,sempat rela menyedekahkan sebagian uang kuliahnya kepada seorang mentor  yang merekrutnya ke sebuah jaringan yang ia bilang mirip NII. “Saya dan beberapa teman mahasiswa baru di IAIN Bandung waktu itu dibawa ke Sukabumi untuk diberi pengarahan dan motivasi
keislaman.  Kemudian secara berkala sang mentor mengirim sms pada kami
untuk menagih sedekah bulanan. Waktu itu saya tertarik , karena mentor saya adalah seorang motivator muda terkenal di Bandung,” ujar seorang  kawan mengisahkan pengalamannya saat awal masa kuliah di tahun 2001-an lalu. Sedekah sebagi bukti solidaritas keimanan lagi-lagi berperan di sini.

Seorang saudara saya yang menjadi anggota sebuah jamaah thariqah di Pantura Jawa Barat juga  begitu giat mencari sedekah kepada koleganya  untuk kelangsungan pesntren dan jamaah Thariqahnya. Saya kerap dimintainya, untuk zakat, sedekah, untuk pembangunan masjid, pesantren
atau lainnya. Yang kesemuanya itu berlokasi jauh dari rumah kami.  Saya sempat protes kepadanya, bahwa di dekat rumah kami juga ada masjid yang butuh sumbangan, ada warga yang perlu sedekah.  Kenapa tidak memprioritaskan yang dekat. Ia menjawab dengan lantang, Ya semuanya harus jalan, tapi di sana juga penting. Solidaritas keimanan membuatnya buta, bahwa di sekelilingnya ada hal yang lebih patut mendapat sedekah ketimbang harus memintai koleganya untuk bersedekah
kepada mursyidnya. Di sini solidaritas kemanusiaan diabaikan. Mereka yang jauh, yang ‘seiman’ lebih penting ketimbang tetangga atau bahkan saudara terdekat yang tidak satu kelompok dalam jaringan keimanannya.  Jarak antara Palestina dan Indonesia menjadi begitu dekat, dan lebih penting untuk
diperjuangkan, ketimbang saudara sebangsa yang terkena musibah di Wasior. Mereka yang melakukan kekerasan karena ‘diprovokasi’ menjadi lebih layak dibela ketimbang mereka yang jadi korban kekerasan, hingga meregang nyawa sekalipun.  Ada reduksi terhadap nilai-nilai keimanan.  Sikap-sikap manusiawi, dan bantuan kemanusiaan seolah hanya berlaku bagi mereka yang ‘seiman’.
Padahal, Nabi Muhammad mengajarkan pentingnya nilai kemanusiaan.  Ada hadist yang mengungkap bahwa membunuh satu nyawa adalah sama dengan membunuh seluruh nyawa manusia, dan menyelamatkan satu nyawa sebanding dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia. Tapi dkoktrin itu seakan tergerus dengan doktrin-doktrin lain yang menafsirkan jihad sebagai
perlawanan dan permusuhan terhadap kelompok  yang  berbeda.

Kepentingan Global dan Intelejen

Di luar dialektika tentang solidaritas keimanan dan kemanusiaan itu, ada teori konspirasi yang turut mewarnai ramainya wacana tentang radikalisasi agama ini. Bahwa semua ini adalah desain dari intelejen, untuk mendongkrak Rancangan Undang-Undang Intelejen. Kepentingannya adalah untuk memperluas akses dan dana bagi para  intelejen, bahkan kemudian untuk mengembalikan gaya otoriter intelejen di era Orde Baru.

Intelejen di era Orde Baru memang cukup mengerikan. Tak ada kebebasan berserikat, bahkan sebuah pengajian kecil pun bisa dimata-matai dan kemudian pengajinya ditangkapi hingga dibunuh tanpa alasan. Tragedi Tanjung Priok, malaria, hingga tragedi 98 kerap ditudingkan sebagai buah dari kerja inteleijen saat itu. Ada juga yang melihat ini sebagai sebuah desain Negara Adidaya untuk
memojokkan dan mematahkan politik Islam. Sebab seperti diketahui, belakangan semakin ramai berita tentang konflik di Negara-negara muslim. Konflik-konflik yang seakan ingin menunjukkan bahwa para
penguasa muslim itu bobrok. Terlebih jika dikaitkan dengan dinamika politik Indonesia, di mana partai-partai Islam seakan ‘dibunuh’ dengan stigma-stigma negatif, dari berita-berita yang lagi-lagi terkesan
didesain untuk memojokkan kelompok tertentu.
 Tesis Huntington tentang perang peradaban yang meramalkan pertarungan antara Barat versus Islam seakan menguatkan asumsi ini. Jika pun teori-teori konspirasi itu benar adanya, apakah ini semua kemudian semakin  memperkuat solidaritas keimanan dan semakin mengabikan pentingnya solidaritas kemanusiaan?  Membayangkannya saja, sungguh mengerikan. Kelangsungan peradaban semakin terancam dengan kondisi  ini.

Di sini, saya melihat pentingnya penyebaran materi politik islam secara obyektif. Terutama tentang sejarah politik Islam. Jika teori politik Islam itu dipelajarai secara obyektif, maka yang muncul adalah
semangat akan pentingnya penanaman ajaran-ajaran Tuhan yang bersisikan nilai-nilai kemanusiaan. Ada empat  doktrin politik terkenal dalam Islam (khususnya kelompok Sunni), yakni sikap  tawassuth (moderat) tasammuh (toleran), tawazun (seimbang), dan ta’aadul (menjunjung keadilan). Empat sikap inilah yang seharusnya melandasi sikap politik setiap muslim.

sumber : http://malikmughni.multiply.com